Jumat, 18 April 2014

Candi Gana yang Tersembunyi dan Terlupakan

DI sekitar Candi Sewu di utara Prambanan, dahulu sesungguhnya terdapat beberapa candi kecil yang mengelilingi. Salah satu yang masih ditemukan bekasnya adalah Candi Gana, yang tersembunyi di kampung seberang Candi Sewu. 

Candi Gana sendiri berada di bagian timur Candi Sewu seperti halnya Candi Rejo yang berada di utara, Candi Ngeblak  berada di barat dan Candi bubrah di sisi selatan. Warga sekitar menyebutnya dengan nama Candi Asu sebab di salah satu batu terdapat relief singa yang menyerupai sosok anjing. Ini karena di Jawa aslinya tidak terdapat singa, sehingga model anjing dijadikan inspirasi pembuatan patung singa.

Menurut informasi yang tersedia, disebutkan bahwa candi ini dibangun pada abad ke IX oleh Dinasti Syailendra, yang juga membangun Borobudur. Ini dibuktikan melalui bentuk pelipit dan sisi genta, yang memang populer di abad tersebut.

Candi Gana sendiri kini sudah tidak utuh lagi, dan masih banyak bagian reruntuhannya yang berserakan. Namun nasibnya lebih baik, karena lebih 'berbentuk' daripada Candi Rejo ataupun Candi Ngeblak yang sama-sama mengeliling candi sewu.

Di kompleks candi ini bagian-bagian penting candi masih bisa terlihat, seperti relief, jaladwara hingga batu-batu berornamen. Relief yang ada banyak menampilkan gambar hewan, namun masih belum jelas itu diambil dari kisah apa.

Pintu masuk candi sendiri berada di arah barat. Di pintu masuk ini terdapat sebuah arca tanpa kepala yang sedang memegang sebuah bunga dan juga sedang menunggangi empat ekor ular.
Selain itu talang air atau yang sering disebut dengan nama jaladwara. Candi ini juga memiliki keunikan lain, yaitu terdapatnya arca kinara dan kinari, yang sudah tidak berkepala lagi. Kinara dan kinari adalah makhluk mitologis setengah manusia dan burung, yang dikisahkan menyanyikan dan memainkan musik di alam surga.

Di bagian timur candi ini terdapat sebuah badan stupa yang sudah tersusun dan di dalam reruntuhan candi banyak terdapat puncak stupanya. Karena itu, dapat dipastikan, ini adalah candi bernuansa Buddhis, meskipin tidak ada arca Buddha di sini. Candi ini berfungsi sebagai subordinat dari Candi Sewu yang menjadi pusatnya. Bersama candi-candi kecil lain, mereka bersama-sama membentuk susunan mandala, atau simbol lingkaran alam semesta.

Hingga kini, terdapat beberapa kayu penopang yang dipasang, menunjukkan bahwa candi tengah direnovasi. Namun tidak ada kejelasan sampai kapan candi ini dibiarkan menjadi reruntuhan, karena renovasi memang terhenti terkendala, salah satunya akibat dana.

Candi ini sendiri berada di Dusun Bener, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Untuk menuju candi ini cukup menuju Candi Sewu, lalu mencari gang di sebelah timur (seberangnya) yang mempunyai papan petunjuk Candi Gana. Candi ini berdiri persis di sebelah SD N Bugisan 1, Prambanan, Klaten. (Den)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar